STRATEGI PASIF VS AKTIF
Strategi pasif biasanya meliputi tindakan investor
yang cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham dan hanya mendasarkan
pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar.
STRATEGI PASIF
Strategi pasif didasari oleh adanya hipotesis pasar
efisien (no one can beat the market). Investor tidak akan berusaha untuk secara aktif
melakukan tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan return abnormal. Investor
akan membentuk portofolio saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar.
Tujuan
strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja
indeks pasar sedekat mungkin.
Strategi portofolio saham yang umumnya dilakukan
dalam strategi pasif adalah:
1. Strategi beli dan simpan (buy and hold)
Investor membeli sejumlah saham tertentu dan
menyimpannya untuk waktu tertentu.
Tujuannya untuk menghindari biaya transaksi dan
biaya tambahan lainnnya yang terlalu tinggi.
Meskipun tampaknya sangat pasif, tapi investor juga
perlu melakukan ‘penyesuaian’ terhadap komposisi portofolio sahamnya jika
diperlukan.
2. Strategi mengikuti indeks pasar
Investor berusaha untuk berinvestasi pada kumpulan
saham-saham yang merupakan duplikasi indeks pasar.
Secara riil, strategi ini bisa diterapkan misalnya
dengan berinvestasi pada reksadana.
Manfaatnya adalah biaya transaksi, biaya pencarian informasi,
dan komisi konsultasi analis menjadi lebih rendah.
Strategi aktif meliputi tindakan investor secara
aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti
waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk
menghasilkan return abnormal.
Ide dasarnya adalah untuk mencari keuntungan yang
lebih tinggi dari biaya yang harus ditanggung.
Strategi ini bisa dilakukan dengan secara aktif mencari
dan membentuk portofolio saham yang bisa memberikan return yang melebihi return
yang bisa diperoleh dengan strategi pasif.
Investor secara proaktif mencari informasi informasi, meningkatkan kemampuan analisis saham, atau
‘membayar’ mahal konsultan.
Strategi portofolio saham yang umumnya dilakukan
dalam strategi aktif adalah:
1. Pemilihan saham
- Investor secara aktif menganalisis dan memilih saham-saham
terbaik, dan dimasukkan dalam portofolio saham, sehingga investor bisa memperoleh
manfaat pengurangan risiko tanpa mengurangi return.
Di samping itu, investor juga bisa secara aktif membeli
saham-saham yang undervalued
dan menjual saham-saham yang overvalued, untuk memperoleh
capital gain.
2. Rotasi Sektor
- Dalam strategi ini investor bisa melakukan dua hal
berikut:
a. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan
yang bergerak pada sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis
ekonomi di kemudian hari.
Hal ini dilakukan jika investor yakin bahwa suatusaham
pada sektor tertentu akan memberikan return yang lebih tinggi dibanding return
pasar.
b. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap
bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda, untuk mengantisipasi
perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai saham perusahaan.
Investor akan meningkatkan bobotportofolionya pada
saham-saham sector industri yang berprospek cerah di masa datang dan akan
mengurangi bobot portofolionya pada saham sektor industry yang berprospek
kurang baik.
Reilly dan Brown (1997), mengkategorikan saham-saham
per sektor industri menjadi 5:
1. Saham-saham sektor finansial (financial stocks excel).
2. Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan
lama (consumer durables excel).
3. Saham-saham sektor barang modal (capital goods excel).
4. Saham-saham sektor industri dasar (basic industries excel).
5. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok
(consumer staples excel).
3. Momentum Harga
Ide dasarnya adalah adanya kenyataan bahwa pada
waktu-waktu tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun
pertumbuhan perusahaan.
- Dalam strategi
ini investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan
harga yang terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan
menjual atau membeli saham.
-
Berbagai teknik
untuk mencari momentum yang tepat dalam portofolio saham adalah:
- Membuat peta (chart) pergerakan harga saham selama beberapa waktu untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada harga saham tersebut di kemudian hari.
- Teknik kuantitatif yang lebih canggih dengan penggunaan teknologi komputer untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk membeli atau menjual saham.
http://www.deden08m.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar