Profitabilitas
merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari
laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan
tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya
rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi
perusahaan.
Analisis
profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets, maupun modal sendiri.
Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran
tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh
dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan. Laporan keuangan
seperti neraca, laporan rugi-laba dan cash flow dianalisis dengan menggunakan
alat analisis yang sesuai dengan kebutuhan analis. Alat analisis keuangan
antara lain : analisis sumber dan
penggunaan dana, analisis perbandingan, analisis trend, analisis
Lavarege, analisis break even, analisis rasio keuangan dan lain-lain.
Rasio
merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan perusahaan
berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang
menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan
rugi-laba dan neraca. Di samping itu juga, dipergunakan rasio-rasio finansial
perusahaan yang memungkinkan untuk membandingkan rasio suatu perusahaan dengan
perusahaan lain yang sejenis atau dengan rasio rata-rata industri.
Rasio
ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (1998 : 74), rasio profitabilitas yaitu, margin
laba atas penjualan, hasil pengembalian modal,
dan hasil pengembalian modal sendiri, maka profitabilitas sebagai
berikut :
1.
Margin
laba atas penjualan (profit margin on sales) yang dihitung dari laba bersih
setelah pajak dengan penjualan. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut
:
Net profit
Net profit margin = x 100%
Net Sales
Dimana
semakin tinggi net profit margin, maka semakin baik operasi perusahaan
2.
Hasil
pengembalian modal (return on total assets) dengan perhitungan sebagai berikut
:
Net Profit
ROA = x 100%
Total Asset
Selanjutnya
Return on Invesment (ROI) dapat diperhitungkan sebagai berikut
Net Profit after Tax
ROI = x
100 %,
Total Asset
Pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva
yang tersedia dalam perusahaan perhitungannya adalah semakin tinggi rasio ini,
semakin baik keadaan suatu perusahaan.
3.
Hasil
pengembalian Modal Sendiri (return on net worth) merupakan rasio bersih setelah
pajak terhadap modal sendiri mengukur tingkat pengembalian dari pemegang saham.
Net Income
ROE = x 100 %
Net Worth
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (1998: 74)
“Return On Invesment menunjukkan seberapa banyak laba yang bisa diperoleh dari
seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan”.
0 komentar:
Posting Komentar